Presiden SBY Tidak Pantas Mengeluh, Tapi Dengarkan Aspirasi Rakyat
[JAKARTA]
Sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengeluh karena
kerasnya suara buruh yang melakukan aksi di depan Istana Negara dikecam
banyak pihak.
Menurut mereka, tidak pantas seorang Presiden mengeluh atas aktivitas yang dilakukan rakyatnya, apalagi rakyat kecil yang datang mengadu.
Seorang Presiden yang pro-rakyat pasti langsung datang menghampiri rakyatnya, bukannya mengeluh dari balik tembok istana.
Koordinator Advokat Publik LBH Keadilan, Ahmad Muhibullah dalam rilis yang diterima SP di Jakarta, Selasa (17/9), mengatakan, sebagai Presiden seharusnya SBY tidak perlu mengeluh atas bisingnya pengeras suara demonstran.
“Sudah seharusnya SBY mendengarkan suara masyarakat dan menjadikannya sebagai bahan koreksi kinerjanya selama berkuasa,” katanya.
Seperti diberitakan, Presiden SBY dan Pimpinan DPR RI, Senin (16/9) mengadakan pertemuan untuk membahas sejumlah rancangan undang-undang yang mandek pembahasannya di DPR RI.
Dalam pertemuan yang digelar di Istana Negara tersebut, SBY mengeluhkan kerasnya suara buruh yang melakukan aksi di depan Istana Negara.
Menurut Muhibullah, pengeras suara yang keras memang dibutuhkan oleh masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, mengingat para penguasa kerap kali tidak mendengarkan suara masyarakat.
“LBH Keadilan mendukung aksi rekan-rekan buruh yang menggunakan pengeras suara yang keras. Aksi yang akan datang sebaiknya pengeras suara lebih keras dan lebih banyak lagi,” katanya. [L-8]
Menurut mereka, tidak pantas seorang Presiden mengeluh atas aktivitas yang dilakukan rakyatnya, apalagi rakyat kecil yang datang mengadu.
Seorang Presiden yang pro-rakyat pasti langsung datang menghampiri rakyatnya, bukannya mengeluh dari balik tembok istana.
Koordinator Advokat Publik LBH Keadilan, Ahmad Muhibullah dalam rilis yang diterima SP di Jakarta, Selasa (17/9), mengatakan, sebagai Presiden seharusnya SBY tidak perlu mengeluh atas bisingnya pengeras suara demonstran.
“Sudah seharusnya SBY mendengarkan suara masyarakat dan menjadikannya sebagai bahan koreksi kinerjanya selama berkuasa,” katanya.
Seperti diberitakan, Presiden SBY dan Pimpinan DPR RI, Senin (16/9) mengadakan pertemuan untuk membahas sejumlah rancangan undang-undang yang mandek pembahasannya di DPR RI.
Dalam pertemuan yang digelar di Istana Negara tersebut, SBY mengeluhkan kerasnya suara buruh yang melakukan aksi di depan Istana Negara.
Menurut Muhibullah, pengeras suara yang keras memang dibutuhkan oleh masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, mengingat para penguasa kerap kali tidak mendengarkan suara masyarakat.
“LBH Keadilan mendukung aksi rekan-rekan buruh yang menggunakan pengeras suara yang keras. Aksi yang akan datang sebaiknya pengeras suara lebih keras dan lebih banyak lagi,” katanya. [L-8]
0 Response to "Presiden SBY Tidak Pantas Mengeluh, Tapi Dengarkan Aspirasi Rakyat "
Posting Komentar