Demi Harta Gono-Gini, Perempuan Ini Mengaku Diperkosa

Sebuah sidang yang berlangsung 5 hari akhirnya menjatuhkan 10 tuduhan terhadap perempuan ini karena tindakannya dalam membuat pengaduan palsu, mulai dari perkosaan hingga penyerangan, dan hingga menjadi korban dari serangkaian perampokan.

Jakarta - Seorang perempuan asal Canberra, yang berusia 25 tahun, diduga berbohong tentang kasus perkosaan dan penyerangan yang menimpa dirinya. Hal ini ia lakukan agar bisa memperoleh harta gono-gini dari pasangannya.

Perempuan ini pertama kali menuduh pasangannya melakukan penyerangan dan pemerkosaan pada tahun 2013.

Sang pasangan kemudian sempat ditahan untuk beberapa waktu, sebelum dibebaskan.
Perempuan ini kemudian menduga si pasangan kembali mengulangi pelanggaran.

Ia mengatakan kepada polisi bahwa pria itu datang ke halaman belakang rumahnya saat ia sedang mencuci baju.

Pria itu kemudian diadili di Pengadilan Tinggi di Canberra, tapi kasus ini berhenti ketika kecurigaan akan tuduhan sang perempuan muncul.

Sebuah sidang yang berlangsung 5 hari akhirnya menjatuhkan 10 tuduhan terhadap perempuan ini karena tindakannya dalam membuat pengaduan palsu, mulai dari perkosaan hingga penyerangan, dan hingga menjadi korban dari serangkaian perampokan.

Ia juga dituduh membuat klaim palsu bahwa ia terpaksa berlarian di jalan karena diancam dengan pisau daging.

Polisi mengatakan, ketika mereka pergi ke lokasi kejadian, mereka menemukan ponsel sang perempuan padahal ia mengatakan kehilangan ponselnya, dan pisau daging mirip dengan koleksinya.

Tapi pengacara sang perempuan, Michael Kukulies-Smith, mengatakan, bahwa hal itu belum tentu menjadi bukti yang meyakinkan terhadap diri kliennya.

Ia mengatakan, perilaku sang klien setelah dugaan pelanggaran tetap konsisten dengan apa yang ia klaim telah terjadi.

Michael mengatakan kepada pengadilan, kliennya mengubah warna mobilnya, meminta perangkat darurat di dalam mobilnya dan memasang CCTV di rumahnya.

Sang pengacara mengatakan, semua perilakunya konsisten dan meringankan sejumlah tuduhan yang mengarah pada uang.

Michael juga mengatakan kepada pengadilan, ketika rumah itu dijual, keuntungan bersih yang didapat hanya 47.000 dolar (atau sekitar Rp 470 juta), dan itu bukanlah insentif yang besar.

Namun jaksa Anthony Williamson mengatakan, tuduhan yang dibuat oleh perempuan itu dimaksudkan agar sang pasangan dituntut.

"Terdakwa secara efektif mengeluarkan kebohongan yang menyebabkan seorang pemuda dipenjarakan atas sesuatu yang ia tidak lakukan," sebutnya.

(nwk/nwk) dtc.

Subscribe to receive free email updates: